Contact us

LSM dan Korupsi

Dalam berbagai kajian mengenai kasus dugaan korupsi, peranan besar LSM dalam mengungkap praktek kotor berwujud korupsi jarang di sebut - sebut. 

Hal ini dapat dimaklumi mengingat "postur" kekuatan massa LSM biasanya kecil. Sehingga gerak langkah yang lincah dan vokal serta kaya gagasan menjadi tertutup oleh gempitanya kasus yang mampu dibongkar 

Di Kabupaten Tegal sendiri tak banyak LSM yang memfokuskan pergerakannya pada perjuangan menegakkan Good Goverment dalam pengungkapan dugaan kasus korupsi. 

Dari 30 lebih LSM yang tercatat di Instansi Kesbanglinmas setempat, tak lebih hanya 5 yang aktif menyuarakan bahaya " penyakit menular " bernama korupsi.

Dari jumlah yang sedikit, meskipun posisinya sebagai ujung tombak sekaligus ujung tombok menyuarakan kegelisahan masyarakat, wajah LSM ini tidak luput dari " bopeng " noda partisan yang berorientasi ekonomi dan politik. 

Orientasi ekonomi dan politik menjadi mudah dipahami manakala hukum yang seharusnya mampu " mengebiri "gerak langkah pelaku korupsi juga tidak berdaya mengatasinya. 

Masyarakat belum lupa manakala institusi Pengadilan Negeri Slawi memvonis bebas terdakwa dugaan kasus korupsi dari jerat hukum. Dalam artian setelah susah payah menginvestigasi kasus dugaan korupsi dengan sumber dana dan tenaga terbatas, pada akhirnya penegak hukum berdalih demi hukumlah yang meloloskan mereka dari jerat hukum. 

Tidak banyak yang tahu " sandiwara " yang tengah dimainkan oleh Oknum aparat penegak hukum atas vonis bebas terdakwa kasus dugaan tindak pidana korupsi, Walhasil issue santer bebasnya terdakwa sendiri kemudian meracuni wacana pikir masyarakat. 

Di sisi lain struktur organisasi LSM cenderung oligarkis,biasanya "dimiliki" segelintir orang yang mengangkat dirinya sendiri, tidak adanya kewajiban akuntabilitas kepada masyarakat menjadikan tingkat kejujurannya sangat tergantung pada kadar integritas personal pengurusnya. ( *** ) 
x

0 Reviews:

Posting Komentar